Search
Close this search box.

FAQ - Klinik Hipnoterapi Keluarga

Frequently Asked Question

Satu sesi terapi umumnya berlangsung antara 1-2 jam, terkadang bahkan lebih.

Jumlah sesi yang diperlukan untuk bisa menyelesaikan suatu masalah juga sangat bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Faktor paling utama justru adalah kemauan & kesiapan seseorang untuk menyelesaikan masalahnya. Pada umumnya satu kasus bisa diselesaikan dalam 1-4 sesi. Adakalanya, menyelesaikan suatu kasus terapi tersebut seperti mengupas bawang, selapis demi selapis. Bisa jadi ada masalah yang baru muncul setelah masalah lain yang sebelumnya menutupinya terlepas.

Namun sebagaimana terapi apapun, hipnoterapi adalah suatu kontrak usaha bukan kontrak keberhasilan. Di Klinik Hipnoterapi Keluarga, kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu menyelesaikan suatu masalah klien.

Masih berhubungan dengan pertanyaan sejenis sebelumnya tentang penguasaan pikiran, dalam kondisi hipnosis seseorang tetap sadar, bahkan super sadar & fokus. Dalam kondisi tersebut, seseorang bisa dibimbing untuk mencari suatu akar masalah yang mungkin saja bersumber pada suatu rahasia hidupnya yang selama ini ditutupi dengan rapat. Namun apakah orang tersebut mau membicarakannya atau tidak, kembali ke kemauan orang tersebut. Jika dalam keadaan “sadar” anda tidak bersedia untuk membuka suatu rahasia tertentu, maka sama saja dalam keadaan hipnosis. Jadi sangat tidak masuk akal jika ada seseorang yang bersedia bercerita mengenai rahasia pribadinya di depan umum hanya karena “dihipnosis”. Kecuali jika orang tersebut sudah “dihipnosis” untuk menghapalkan skenario & menerima sejumlah bayaran 🙂

Sekali lagi, anda harus benar-benar melupakan semua persepsi mengenai hipnosis yang anda peroleh dari tayangan di TV. Ada 10% dari populasi manusia yang memang memiliki sugestibilitas sangat tinggi sehingga mudah sekali diinduksi untuk masuk dalam keadaan hipnosis. Kebanyakan acara stage hypnosis telah mempersiapkan orang-orang bertipe seperti itu untuk menjadi “calon korban” permainan mereka. Hal tersebut juga dibantu dengan keinginan & kemauan para subyek hipnosis tersebut yang ingin tampil di TV atau di panggung. Terkadang, pada saat off-air sebelum acara bahkan telah dimulai persiapan induksi & anchoringpada subyek-subyek tersebut sehingga terkesan mudah sekali dihipnosis pada saat di panggung.

Ada satu acara yang pernah saya saksikan di salah satu TV swasta yang bahkan benar-benar ngawur dengan menggunakan aktor/aktris figuran sinetron yang seolah-olah bisa dihipnosis dengan mudahnya dan bersedia untuk menjawab apa saja yang ditanyakan sang pembawa acara di tempat umum. Benar-benar ngawur!

Pada dasarnya, semua orang bisa mengalami hipnosis. Seperti halnya dengan sebuah keahlian/kompetensi,hypnotizibility (kemampuan seseorang untuk masuk kondisi hipnosis) bisa dilatih. Ada orang yang memang “berbakat” sehingga sangat mudah masuk dalam kondisi hipnosis, ada yang kurang berbakat sehingga membutuhkan sedikit usaha yang lebih banyak.  Berbeda dengan pengertian kebanyakan orang, seseorang harus terlebih dulu mau & bersedia terlebih dulu baru bisa masuk dalam kondisi hipnosis. Satu-satunya hal yang menghalangi seseorang untuk bisa masuk dalam kondisi tersebut adalah rasa takut dan tidak percaya.

Tidak bisa. Hipnosis/hipnoterapi tidak bisa membuat seseorang menghilangkan ingatan akan sesuatu secara permanen. Dalam banyak contoh stage hypnosis (hipnosis untuk pertunjukkan) memang sering kali diperlihatkan betapa seseorang bisa dibuat untuk melupakan nama atau identitasnya, namun hal tersebut tidak akan berlangsung secara permanen. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, subyek tersebut akan kembali mengingatnya dengan mudah. Semua kejadian yang kita alami secara sempurna disimpan di pikiran bawah sadar.

Lalu bagaimana hipnoterapi bisa membantu menyelesaikan suatu masalah yang disebabkan karena peristiwa trauma di masa lalu? Ada suatu istilah yang cukup sering diungkapkan, “memaafkan bukan melupakan”. Mirip dengan itu, yang dilakukan sebenarnya adalah memaknai ulang peristiwa/trauma tersebut sehingga tidak lagi diartikan negatif, dan dengan demikian tidak berpengaruh negatif juga terhadap kehidupan seseorang.

Ini adalah salah satu pertanyaan favorit yang sering diajukan (calon) klien saya yang baru pertama kali mendengar mengenai hipnosis & hipnoterapi. Salah satu penyulut pertanyaan ini adalah, lagi-lagi, persepsi yang salah mengenai hipnosis yang berhubungan dengan dunia mistik, klenik, supranatural, kuasa kegelapan, dll

Hipnoterapi adalah salah satu teknik terapi yang memanfaatkan kondisi hipnosis, suatu kondisi natural pada manusia yang bisa diukur dengan EEG (alat pengukur gelombang otak), suatu proses yang sangat ilmiah. Pada perkembangannya, hipnoterapi juga sudah diakui sebagai salah satu teknik terapi oleh British Medical Association (1955), American Medical Association (1958), dan American Psychological Association (1960).

Uniknya, sebenarnya kebanyakan agama justru secara tidak sadar sudah memanfaatkan fenomena hipnosis ini dalam penyebaran dan pengajarannya.

Sama sekali tidak. Satu hal yang selalu saya tekankan pada klien baru saya adalah pentingnya meninggalkan pengertian apapun mengenai hipnosis yang mereka dapatkan dari media TV. Perlu diketahui adalah bahwa hampir semua acara TV yang menampilkan hipnosis dan sejenisnya telah menimbulkan persepsi yang sangat keliru mengenai hipnosis. Ada sebagian acara yang bahkan benar-benar ngawur, karena dengan sengaja melakukan suatu pertunjukkan ‘hipnosis’ dengan menggunakan para aktor/aktris yang berdasarkan skenario tertentu dengan menggambarkan seolah-olah subyek hipnosis bisa dikuasai pikirannya begitu saja dan mau menjawab pertanyaan apapun yang diajukan (termasuk yang bersifat rahasia atau memalukan).

Pada kenyataannya, hipnosis bukanlah suatu teknik penguasaan pikiran. Hipnosis adalah suatu keadaan pikiran yang ditandai dengan dominannya gelombang otak alfa & theta. Pada saat itu, pikiran manusia sangat terfokus pada satu titik perhatian dan lebih mudah menerima suatu ide atau sugestif. Satu syarat penting untuk tercapainya keadaan hipnosis adalah kesediaan atau kemauan dari subyek hipnosis. Pada kondisi tersebut, subyek masih sepenuhnya sadar dan mampu dengan mudahnya menolak untuk menerima suatu ide/sugesti yang tidak disukainya. Dalam pengalaman saya melakukan terapi, bahkan pada keadaan hipnosis yang sangat dalam sekalipun, subyek hipnosis tetap bisa untuk bernegosiasi ataupun memilih untuk diam atau bahkan berbohong.

Scroll to Top