Search
Close this search box.

Hipno-Melahirkan & Hipno-Laktasi - Klinik Hipnoterapi Keluarga

Hipno-Melahirkan atau yang lebih populer disebut Hypnobirthing pada dasarnya adalah pengaplikasian teknik pengendalian rasa sakit (pain management) dengan memanfaatkan  hipnosis pada proses melahirkan secara normal. Berbeda dengan kasus hipnoterapi yang lain, hypnobirthing tidaklah semata bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah/sakit, namun lebih untuk melatih calon ibu untuk bisa melakukan hipnosis diri (self hypnosis) sampai pada kedalaman hipnosis tertentu yang tidak saja membuatnya sangat nyaman & rileks, namun juga menimbulkan keadaan anastesi lokal secara alami. Pada kedalaman hipnosis tertentu, pikiran kita mampu menciptakan keadaan mati rasa (anestesi) yang sama seperti obat bius, bedanya keadaan ini diproduksi secara alamiah, tanpa efek samping, dan dengan kemampuan fokus yang tinggi.
 
Hipno-Melahirkan adalah suatu alternatif teknik melahirkan yang sangat tepat untuk menciptakan pengalaman melahirkan yang menyenangkan untuk ibu maupun sang bayi. Dengan latihan yang cukup, disertai dengan terapi untuk menetralisir beberapa pandangan & keyakinan yang sudah terlanjur keliru bahwa melahirkan harus disertai rasa sakit yang luar biasa, seorang calon ibu  dapat dengan mudah menguasai teknik hypnobirthing dengan cukup mudah.
 
Teknik hypnobirthing menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi sang ibu, dan menghindarkannya dari trauma & keyakinan yang keliru terhadap melahirkan, sekaligus juga memberikan perkenalan pertama yang indah bagi sang bayi terhadap dunia luar.

Kisah berikut ini tidak bermaksud memberikan jaminan kepastian keberhasilan terapi pada setiap kasus, hasil terapi bisa bervariasi pada setiap orang.

G, seorang wanita muda yang selalu mengimpikan untuk bisa melahirkan secara normal dan senatural mungkin. Pada saat ia akhirnya mengandung, ia langsung mencari informasi untuk melakukan hypnobirthing yang ia yakini bisa memberinya pengalaman melahirkan yang ia inginkan. Ia memutuskan untuk melakukan pelatihan hypnobirthing di Klinik Hipnoterapi Keluarga walaupun bertempat tinggal di luar negri, supaya bisa lebih mudah dalam menerima instruksi & sugesti yang diberikan dalam bahasa ibu-nya (Bahasa Indonesia). Dalam 4 sesi latihan hypnobirthing yang dilakukan, G telah berhasil menguasai teknik untuk mencapai keadaan hipnotic trance yang cukup dalam untuk menimbulkan keadaan anestesi secara alami bagi dirinya sendiri. Pada bulan ke-6 kelahirannya, ia kembali pulang ke negaranya dan melakukan latihan teknik relaksasi & visualisasi yang telah dikuasainya tersebut dengan rutin. G akhirnya melahirkan putri pertamanya yang lucu (dengan berat 3,5 Kg) pada usia kandungan 38 minggu dengan normal dan sehat, dengan rasa nyaman yang menimbulkan keheranan dari para petugas medis yang menyertainya. Langsung memberikan IMD selama 1 jam, dan memulihkan kondisinya dengan sangat cepat pada hari yang sama.

Hipno-Laktasi

Sesudah melahirkan, tugas ibu berikutnya yang tidak kalah mulia adalah menyusui sang bayi. ASI sudah diakui secara luas sebagai makanan yang paling tepat bagi bayi, tidak ada satu susu formula buatan manusia mana pun yang sanggup menggantikan semua kebaikan ASI. Sayangnya ada beberapa ibu yang mengalami masalah dalam memproduksi ASI, sehingga tidak bisa memberikan ASI dalam jumlah yang cukup untuk bayinya. Masalah tersebut tentunya sangat bervariasi, dari yang sifatnya organik hingga adanya suatu keyakinan yang keliru pada pikiran. Untuk masalah yang bersifat non organik (bukan disebabkan oleh suatu masalah medis), hipno-laktasi bisa menjadi salah satu alternatif yang sangat baik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
 
Pada jaman sekarang, industri farmasi & susu formula bayi sangat kuat & besar, berbagai iklan atau promosi yang diluncurkan bahkan hingga ke tempat-tempat  yang seharusnya netral sangat besar pengaruhnya dalam menanamkan keyakinan yang baru pada (calon) ibu.  Hal lain yang juga mempunyai pengaruh besar adalah kekhawatiran berlebihan dari ibu baru, ketidakyakinan akan kemampuan tubuhnya memproduksi ASI. Ditambah lagi dengan pengaruh orang-orang di sekitarnya yang “kasihan” kalau bayinya kelaparan sehingga langsung menyiapkan makanan tambahan yang lain.
Simak kisah dari seorang ibu baru, Y, di bawah ini:
 
Y, baru saja melahirkan anak perempuan pertamanya yang cantik secara normal. Pada saat mencoba menyusui pertama kali, seperti pada umumnya terjadi pada ibu-ibu baru, ASI yang dikeluarkan sangat sedikit. Pada saat itulah berbagai sugesti diterimanya dari para perawat, suami, dan orang tuanya sendiri, bahwa ia tergolong ibu yang “produksi ASInya sedikit” sehingga harus segera diberikan susu formula pada si bayi agar tidak kelaparan. Sugesti tersebut terus menerus diterima setiap kali berusaha menyusui, bahkan hingga sampai di rumah sekalipun. Akibatnya produksi ASInya bahkan benar-benar berhenti sama sekali pada saat anaknya baru berusia 1 bulan. Didorong keinginannya untuk tetap bisa memberikan yang terbaik bagi anaknya tersebut, ia menjalani terapi hipno-laktasi. Dalam 1x sesi pertemuan, telah berhasil digali berbagai nilai kepercayaan (belief) yang diterimanya tersebut yang tanpa ia sadari telah demikian kuatnya hingga benar-benar mempengaruhi kemampuan tubuhnya dalam memproduksi ASI. Setelah sesi terapi tersebut, Y langsung berusaha kembali untuk bisa menyusui bayinya. Pada kesempatan pertamanya setelah berhenti menyusui sekian lama, ternyata ASInya berhasil keluar walaupun dalam jumlah yang sedikit. Ditambah dengan motivasinya yang sangat kuat, setiap hari produksi tersebut semakin banyak hingga bisa menyusui dengan cukup.
Scroll to Top