Hipnoterapi - Klinik Hipnoterapi Keluarga

Hipnoterapi (Hypnotherapy)
Apabila anda belum pernah menjalani hipnoterapi sebelumnya, maka kemungkinan besar pengertian anda akan hipnosis (hypnosis) & hipnoterapi (hypnotheraphy) pada saat ini salah. Karena memang sekarang ini terlalu banyak beredar informasi yang tidak tepat akan hipnosis yang kita dapatkan dari berbagai media, pertunjukkan, berita, dll.
Jadi apakah sebenarnya hipnosis itu?
Kondisi hipnosis itu berhubungan dengan suatu kondisi kesadaran seseorang (state of mind) yang ditandai dengan dominannya gelombang otak alfa (8-12 Hz) & theta (4-8 Hz). Kondisi ini adalah keadaan yang natural yang pasti kita alami setiap hari, terutama saat menjelang tidur ataupun pada saat baru terbangun dari tidur. Apakah anda pernah menonton sebuah film yang sangat menarik sehingga anda begitu terhanyut dalam alur & emosi yang diciptakan film tersebut? Ikut berdebar-debar, ngeri, gembira, terharu (bahkan sampai menitikkan air mata)? Itulah kondisi hipnosis atau yang kerap juga disebut trance. Dalam kondisi tersebut, pikiran kita lebih mudah menerima suatu sugesti (ide) daripada dalam keadaan “sadar”, itu sebabnya kita merelakan diri kita untuk ikut merasakan emosi dari film (yang kalau secara sadar kita tahu bahwa semuanya skenario belaka). Pikiran bawah sadar (subconscious) kita, yang mengatur emosi, tidak tahu bedanya antara mana kenyataan yang benar terjadi atau yang kita ciptakan sendiri dalam pikiran.
Ilmu hipnosis adalah seni berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar tersebut.
Saat ini, definisi yang paling banyak digunakan dan diterima berbagai lembaga / asosiasi hipnosis dan hipnoterapi di dunia adalah definisi yang dikeluarkan oleh U.S. Deparment of Education, Human Services Division: “hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment acceptable selective thinking” yang berarti “hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar yang diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran tertentu (sugesti).”
Sama sekali tidak berhubungan dengan klenik, sihir, gendam, ataupun tidur bukan?
Apa lagi itu Pikiran Sadar & Pikiran Bawah Sadar?
Secara umum, kita dapat membagi pikiran manusia menjadi 2 bagian:
- Pikiran Sadar (conscius mind): bagian pikiran yang kita gunakan saat membaca tulisan ini. Bertugas untuk melakukan analisa, rasionalisasi, kehendak, dan memori jangka pendek.
- Pikiran Bawah Sadar (subconscious mind): bagian pikiran yang berfungsi menyimpan memori jangka panjang (bahkan dari saat kita di kandungan), menjalankan kebiasaan, emosi, dan melindungi diri kita. Bagian ini jauh lebih besar & lebih kuat (beberapa riset menyebutkan perbandingan 1:9) daripada pikiran sadar. Kira-kira bisa dianalogikan seperti gambar gunung es, dimana yang terlihat di permukaan (disadari) hanya sebagian kecil dari gunung tersebut secara keseluruhan. Namun justru bagian yang tidak terlihat (tidak disadari) itulah yang menyebabkan kapal Titanic karam.
Ada satu lagi bagian penting dari Pikiran Sadar kita yang disebut Faktor Kritis (critical factor). Bagian ini bertugas sebagai penjaga pintu yang akan menyensor ide/sugesti mana yang akan diteruskan untuk disimpan di Pikiran Bawah Sadar. Dalam keadaan hipnosis, bagian ini yang menjadi sangat lemah, sehingga ide/sugesti bisa masuk dengan mudah.
Sulit Berubah
Pikiran bawah sadar manusia memiliki sifat homeostatis, yaitu kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap perubahan, sehingga tidak heran banyak orang merasa sangat sulit untuk berubah. Padahal perubahan sebenarnya adalah kunci jawaban untuk berbagai persoalan & masalah dalam diri kita.
Metode tradisional untuk berubah biasanya berkisar seputar “diniatkan saja”, “kuatkan tekadmu”, “kalahkan keinginanmu” dan berbagai kata-kata motivasi lainnya ataupun konseling & nasehat. Sebuah riset yang dimuat di American Health Magazine menggambarkan perbandingan antara efektivitas beberapa metode terapi yang dilakukan untuk membantu terjadinya perubahan pada seseorang:
- Psycho Analysis: 38% recovery after 600 sessions
- Behavior Therapy: 72% recovery after 22 sessions
- Hypnotherapy: 93% recovery after 6 sessions
Apa yang membedakan keberhasilan teknik terapi tersebut sebenarnya adalah di kondisi kesadaran yang mana suatu intervensi psikologis dilakukan. Kebanyakan orang, pada umumnya, berpendapat bahwa perubahan kebiasaan (habit), nilai kepercayaan (belief), trauma, dan pengendalian emosi hanya bisa dilakukan secara perlahan-lahan dalam waktu yang cukup panjang, sehingga banyak yang merasa sulit menerima jika ternyata ada metode terapi yang bisa melakukan hal tersebut dengan cepat dan bertahan lama. Sehingga kerap kali malah dihubungkan dengan hal yang klenik atau mistis.
Jadi apa sebenarnya Hipnoterapi itu?
Hipnoterapi (Hypnotherapy) atau Clinical Hypnosis adalah salah satu bentuk aplikasi ilmu hipnosis dalam bidang klinis yang bertujuan untuk menyembuhkan orang dari masalah mental & fisiknya. Teknik ini memanfaatkan keadaan hipnosis untuk melakukan penggalian akar masalah dan sekaligus mendefinisikan ulang persepsi atas kejadian/trauma tersebut.
Dengan melakukan intervensi pada akar masalahnya secara langsung, hipnoterapi bisa membantu memecahkan banyak sekali masalah kita, seperti: penyakit fisik (psikosomatis), fobia, tekanan mental (depresi), kecemasan, pengembangan diri, kecanduan, kegemukan, melahirkan, dll. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di bagian Kisah Terapi.
Walaupun begitu, hipnoterapi tetaplah bukan sesuatu ilmu ajaib yang mampu menyelesaikan semua masalah secara ajaib dalam waktu singkat. Dengan mengombinasikan teknik ini dengan berbagai teknik terapi lainnya, seperti NLP, EFT, energy healing, accupressure diharapkan dapat lebih efektif lagi melakukan terapi secara holistik yang lebih sesuai dengan kondisi diri masing-masing individu.
Pertanyaan-pertanyaan lain
Bisa dibaca di bagian FAQ ataupun menghubungi saya secara langsung.
Deskripsi di atas tidak dimaksudkan untuk merekomendasikan ataupun mengklaim terapi-terapi tersebut sebagai pengganti tindakan/terapi medis. Pada banyak kasus psikosomatis, penggunaan hipnoterapi atau terapi alternatif lainnya merupakan terapi yang komplementer dengan terapi medis sehingga menghasilkan solusi yang sangat baik.