Pre-Induction Talk adalah suatu proses komunikasi antara klien dengan terapis yang dilakukan sebelum dilakukannya induksi hipnosis (prosedur untuk membawa seseorang masuk ke dalam keadaan hipnosis). Proses ini adalah bagian yang paling awal dalam suatu sesi hipnoterapi, dan biasanya mencakup beberapa fungsi:
- Membangun hubungan (rapport) baik
- Melakukan interview untuk penggalian masalah
- Melakukan edukasi mengenai hipnoterapi
- Melakukan kontrak hipnosis
Membangun suatu hubungan baik antara terapis dengan klien adalah merupakan syarat yang sangat vital dalam suatu proses hipnoterapi. Saya sering kali menggambarkan pada klien yang baru pertama kali akan melakukan hipnoterapi suatu analogi yang membandingkan proses hipnosis seperti halnya seseorang yang diminta masuk ke dalam sebuah hutan yang lebat yang belum pernah dikenalnya, tanpa petunjuk arah ataupun peta, untuk mencapai suatu tambang emas yang terdapat di dalam hutan tersebut. Terapis adalah seseorang yang melihat dari ketinggian sehingga bisa memberikan petunjuk yang menuntun orang tersebut untuk mencapai tambang emas tadi. Apa jadinya apabila orang itu tidak percaya dengan petunjuk apapun yang diberikan sang terapis? Kemungkinan besar orang tersebut tidak akan pernah berhasil mencapai tambang emas seperti yang diingankannya tersebut. Untuk bisa mencapai keadaan hipnosis yang dibutuhkan, seorang klien perlu mempercayai penuh semua kata-kata yang diberikan terapisnya.
Berikutnya adalah penggalian masalah atau interview. Sebelum bisa membantu perubahan seseorang, seorang terapis perlu memahami secara baik kondisi dan permasalahan yang sedang dirasakan oleh klien. Sering kali juga penting untuk menganalisa latar belakang peristiwanya, hubungan klien dengan orang-orang lain di sekelilingnya, dll. Dari pengalaman saya, walaupun telah mengisi formulir data yang cukup komprehensif, seorang klien sering kali mengeluhkan sesuatu yang ternyata bukan seperti yang dimaksudkannya. Saya pernah mendapatkan seorang klien yang menolak mengisi formulir standard sebelum bertemu dengan saya langsung, ternyata alasannya karena yang bersangkutan masih trauma dengan pengalaman sebelumnya ke praktek hipnoterapis lain yang juga menggunakan formulir data yang cukup lengkap, tetapi tidak melakukan penggalian informasi lagi secara lisan. Setelah klien menyerahkan formulir tersebut, ia langsung diminta untuk duduk di sofa terapi dan langsung dilakukan induksi, dengan alasan bahwa terapis sudah mengerti masalahnya dari formulir tersebut. Akibatnya klien merasa bingung sepanjang sesi tersebut (ini pengalaman pertamanya), dan sebagian besar sugesti langsung yang diberikan oleh terapis tersebut dianggapnya tidak pas dengan masalahnya, ia menganggap terapisnya sama sekali tidak mengerti mengenai kasusnya. Akibatnya dia merasa khawatir akan terjadi hal yang sama pada saat diminta mengisi formulir data di klinik saya. Seorang terapis memang sebaiknya tidak mengeneralisir suatu symptom atau kasus begitu saja. Saya mendapati selama ini bahwa semua kasus pada dasarnya unik, bagaimanapun miripnya suatu kasus dengan yang lain selalu saja ada bagian yang berbeda sesuai dengan keunikan pribadi dan latar belakang seseorang.
Melakukan edukasi mengenai hipnosis & hipnoterapi juga tidak kalah pentingnya. Banyak orang yang mengunjungi praktek hipnoterapis dengan persepsi yang cukup keliru akan hipnosis, akibat dari acara hipnosis hiburan (stage hypnosis) yang dilihatnya di TV ataupun artikel kejahatan hipnosis di media massa. Seorang klien dengan persepsi yang keliru akan hipnosis bisa dipastikan akan mengalami kesulitan besar pada saat proses induksinya, karena pikiran sadarnya akan langsung menganalisa dengan aktif kenapa proses yang sedang dijalaninya tersebut terasa berbeda dengan apa yang dia ekspektasi sebelumnya. Saya pernah mendapatkan beberapa klien di klinik saya yang juga sudah pernah mendatangi lebih dari satu terapis sebelumnya ternyata masih beranggapan bahwa hipnosis itu seharusnya seperti yang dia saksikan di TV. Dia beranggapan terapi-terapinya sebelum ini gagal karena ia masih sadar dan belum tertidur. Tidak heran kalau terapi sebelumnya gagal, bukan karena alasan yang dia pikirkan tersebut, tapi lebih karena persepsinya yang kelirulah yang mencegahnya untuk bisa mengalami kondisi hipnosis yang diperlukan.
Seorang terapis sebaiknya selalu melakukan edukasi yang tepat mengenai hipnosis, walaupun klien adalah seorang yang mengaku sudah berpengalaman dengan hipnoterapi sebelumnya dari tempat praktek yang lain, dan kemudian melanjutkan dengan suatu kontrak hipnosis untuk semakin mempersiapkan keadaan mental yang bersangkutan terhadap proses terapi.
Begitulah pentingnya proses pre-induction talk ini, saya meyakini bahwa sebagian besar proses terapi sebenarnya sudah dimulai dari proses ini. Sering kali dalam melakukan proses ini saya bisa mengkombinasikannya dengan beberapa teknik terapi yang memang tidak memerlukan kondisi hipnosis, dan kemudian mendapati bahwa sebenarnya proses terapinya sendiri sudah berhasil tanpa perlu melakukan induksi hipnosis formal lagi. Jika pada akhirnya proses induksi tetap dilakukan pun sebenarnya hanya untuk memperkuat sugesti perubahannya saja.
Jika anda seorang awam yang baru merencanakan untuk mengunjungi sebuah praktek hipnoterapi, pastikan terapis anda cukup peduli & bersedia menyediakan waktu yang cukup untuk proses pre-induction talk ini. Lebih dari 50% keberhasilan suatu terapi ditentukan dari kefektifan jalannya proses ini.
Bayangkan jika anda mengunjungi seorang dokter spesialis jantung, dan hanya berdasarkan keluhan yang anda tulis dokter tersebut langsung melakukan suatu tindakan atau meresepkan obat tanpa bertanya apapun…… Hmmm……